Arif Untuk Selamanya

Malam ini malam pertama hilangnya sosok teman yang selalu menjadi penyambung tawa kami,penyesalan demi penyesalan semakin banyak saja terkuak.Betapa banyak kesalahan yang tercifta dariku kepada bang arif.Kini disaat ia telah berpulang aku baru menyadari betapa banyak duri yang tak sengaja kutancapkan pada sosoknya.

Sungguh semakin lama waktu berdetak dari saat terakhir dirinya merasakan panasnya sengatan matahari aku menjadi semakin buntu dan tak rela melepaskan sosoknya dari kehidupan panjangku nanti.Nafasku semakin sesak saja mengingat gaya merokoknya yang khas,ide briliant kocaknya yang selalu meledak-ledak,rasa kesetiakawananya yang selalu dinomor satukanya,prilaku rendah hati yang selalu ia terapkan dalam setiap moment dan yang pastinya ungkapan “met bobok” nya yang sampai saat ini masih terngiang berdesing ditelingaku.

Jika begitu banyak orang dibelakangku memberikan pernyataan untuk merelakan kepergiaanya maka semakin bercucuran saja airmata ini sebagai ungkapan ketidak relaanku atas kepergiaanya.Entah sampai kapan aku seperti ini dan entah apa yang akan terjadi dengan hidupku setelah ini,hidup tanpa sosok seorang Arif !